Momentum yang beru saja dilewati adalah momentum pergantian tahun.
Momentum ini banyak menarik perhatian terutama bagi kaum muda untuk melakukan
berbagai aktivitas bersama, mulai dari sekedar nongkrong di pusat-pusat keramaian,
camping, pementasan seni, kegiatan sosial bahkan kegiatan muhasabah diri yang
dilakukan di masjid-masjid sekitar. Semua kegiatan itu sah-sah saja dilakukan
karena tiap orang memiliki selera masing-masing dalam menyikapi sesuatu.
Dalam konteks pergantian
tahun, terdapat beberapa hal yang menurut hemat penulis sebaiknya dilakukan. Pertama
adalah me-recovery ingatan tentang kejadian-kejadian yang telah dilalui tahun
lalu. Kenapa hal ini penting dilakukan, karena tiap kejadian yang telah dilalui
bayak mengandung muatan pelajaran yang dapat diambil dalam menjalakan kehidupan
ditahun mendatang, atau kalau boleh meminjam istilahnya Zamakhsyari Dhofier adalah
continuity and change. Dalam hal ini Dhofier melihat sejarah sebagai
rentetan peristiwa yang selalu berulang walaupun dengan berbagai perubahan dan
perbedaan, baik dari segi seting, aktor dan lain sebagainya. Setidaknya dengan me-recovery pengalaman
yang telah dilalui akan dapat mengingat kembali kenangan-kenangan sehingga
dapat diceritakan.
Hal kedua yang tak
kalah penting dilakukan adalah, me-review kembali planning dan
target yang telah ditetapkan di awal tahun lalu. Hal ini saya rasa sangat
penting bagi setiap orang yang telah memili planing dan target di tahun
lalu untuk mengevaluasi berapa persentase yang diraih dari target awal dengan tidak
lupa mengevaluasi tiap tantangan dan hambatan dalam proses merealitaskan planing
dan target yang telah dibuat. Dan yang terakhir adalah mulai menata kembali planning
dan target untuk satu tahun mendatang dengan mempertimbangkan hasil review
atas planning dan target tahun lalu. Atau bagi yang belum mempunyai planning
dan target di tahun lalu bisa mengawali merancangnya di akhir tahun ini
untuk bisa memulai merealitaskan di awal tahun depan. Tiga tahapan ini saya
kira penting untuk dilakukan, agar tiap individu tidak mengalami kerugian dan
menyesali kehidupan yang telah dilaluinya.
Kesemua tahapan di
atas hanyalah ikhtiar yang dapat diupayakan agar kehidupan ke depan lebih baik,
namun perlu juga untuk tetap menghadirkan Tuhan melalui doa agar setiap ikhtiar
yang dilakukan diberi imbalan dengan hasil yang maksimal.
Written by:
Ahmad Mufarrih El Mubarok.
Wisma Joko Tingker, 01 Desember 2019, pukul: 05.30.
0 Comments